Jangan panaskan mesin lama-lama
Memanaskan mesin sebenarnya sama saja membuang bahan bakar dalam kondisi
kendaraan tidak digunakan. Tiga menit sudah cukup. Bahkan Handy berujar
bahwa mesin zaman sekarang sebenarnya tidak perlu dipanas-panaskan.
"Tujuan memanaskan mesin itu zaman dulu untuk mengalirkan oli karena
bentuk mesin tegak. Sekarang mesin sudah rebah, dan oli ukuran sekarang
rata-rata 10/30 sehingga kita jangan khawatir akan mengental jika tidak
dipakai," urainya.
Ikuti irama mesin, jangan gas tiba-tiba
Ini biasanya terjadi karena kita tidak sabar. Rasanya, misalnya, ingin
lekas-lekas menggeber gas selepas lampu merah. Padahal, akan lebih hemat
jika tuas digas seirama atau perlahan-lahan sesuai tarikan mesin.
Perawatan mesin
Ini mengapa bengkel resmi menetapkan batas khusus kapan pengguna,
khususnya sepeda motor matik, harus servis rutin (2.000 cc-2.500 cc).
Jika kerja karburator, oli, dan lainnya baik, maka tarikan pada mesin
pun tidak berat sehingga pengguna tidak merasa sepeda motornya kurang
tenaga. Alih-alih memilih memuntir tuas gas lebih jauh dan alhasil
muntahan bensin lebih banyak.
Rajin periksa tekanan angin ban
Jika ban kurang angin, otomatis gerak motor jadi lebih berat. Ini sama
halnya dengan mesin yang tidak terawat dan membuat pengendara senewen
ingin terus gas penuh karena merasa tenaga mesin kurang mantap.