Kepala busi berwarna hitam, Setting Karburatornya ajah

Hal yang paling mudah untuk melihat pas atau tidaknya setingan sepeda motor kita adalah dengan melihat warna kepala busi, dan tentu saja feeling dari mekanik ataupun pemakainya.
Jika kepala busi berwarna (dan berkerak) hitam pekat, tandanya adalah setingan karburator terlalu boros (basah) atau juga ada kemungkinan terjadi kebocoran kecil diruang bakar, sehingga ada oli mesin yang ikut terbakar walaupun tidak sampai mengeluarkan asap dari kenalpot (untuk kendaraan 4-tak tentunya).
Jika kepala busi berwarna agak keputihan, tandanya adalah setingan karburator terlalu irit (kering). Kondisi ini bahkan dapat mengakibatkan over heat.
Setingan yang pas adalah jika kepala busi berwarna coklat kemerahan atau mekanik biasa menyebutnya ‘merah bata’. Setingan yang pas dapat membuat tunggangan memuntahkan tenaga secara maximal dan juga efisien dalam konsumsi bahan bakar.
Untuk motor standar, setingan yang dilakukan biasanya hanya seputar menyeting setelan angin karburator dan mengatur ketinggian jarum skep tanpa perlu mengganti ukuran spuyer maupun merubah batas ketinggian pelampung.
Agak berbeda jika kendaraan tersebut digunakan di daerah yang beriklim khusus (misal terlalu panas seperti di daerah pesisir, atau terlalu dingin seperti di daerah pegunungan) penggantian spuyer dan mengatur ulang ketinggian pelampung, lumrah untuk dilakukan.
Setingan motor umumnya berubah karena usia pakai kendaraan, yaitu karena berubahnya struktur komponen dalam bagian pengkabutan dan pengkompresian bahan bakar menjadi tenaga, seperti celah (gap) piston yang mulai melebar, kerapatan klep yang mulai menurun dan lain sebagainya.
Setingan motor juga dapat berubah jika kita melakukan modifikasi di bagian mesin kendaraan, baik modifikasi kecil seperti penggantian kenalpot, maupun modifikasi besar seperti modifikasi noken as (camshaft – kem), bore-up, penggantian ukuran payung klep, naik stroke (naik bandul) dan lain sebagainya.
Yang juga dapat mempengaruhi perubahan setingan karburator yaitu penggunaan bahan bakar. Jika kendaraan tersebut biasanya menggunakan premium (oktan 82) lalu beralih menggunakan pertamax (oktan 92) sebagai bahan bakar utamanya, maka umumnya mekanik melakukan reseting ringan di bagian setelan angin karburator.
Untuk penggunaan kendaraan dengan aktifitas tertentu, biasanya mekanik memberlakukan sedikit toleransi untuk setingan karburator.
Misalkan kendaraan tersebut biasa digunakan untuk mengantar barang di Ibu Kota dan ‘harus’ sering menemui kemacetan yang menggila, maka mekanik biasanya sedikit ‘mengabaikan’ patokan warna busi tersebut. Karena jika kondisi seperti itu, setingan yang biasanya pas (busi berwarna merah bata) dapat berubah menjadi menjadi kering keputihan dan dapat mengakibatkan over heat. Maka untuk meminimalisir hal tersebut, mekanik biasanya memberikan setingan yang sedikit lebih basah dari biasanya, untuk meminimalisir terjadi kerusakan komponen di bagian ‘mesin atas’ karena over heat.
Toleransi tersebut juga terjadi di lintasan balap. Umumnya mekanik memberikan setingan kering (busi berwarna merah bata) di sirkuit sentul (walau kondisi sangat cerah dan cukup panas) karena kondisi tersebut bisa berubah sewaktu-waktu menjadi hujan. Dan akan sangat merugikan bila menggunakan setingan basah disaat hujan.
Hal di atas umumnya dilakukan sebaliknya jika bertanding di sirkuit kenjeran park surabaya, karena cuaca sangat panas yang disebabkan kondisi di daerah pesisir, umumnya mekanik memberikan setingan yang cukup basah karena dikhawatirkan kendaraan tidak mampu melaju sampai ke putaran (lap) terakhir jika diberikan setingan yang pas.
Rawat kendaraan kita dengan baik, agar tetap bertenaga dan irit bahan bakar.